INSPIRA sebut Komjen Wahyu Widada Sosok yang Pantas jadi Wakapolri

Jakarta – Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) menyatakan dukungannya terhadap Komjen Pol. Wahyu Widada sebagai calon kuat Wakil Kepala Polri (Wakapolri). Hal ini disampaikan menyusul pensiunnya Komjen Ahmad Dofiri, sekaligus menilai kiprah dan kapabilitas Wahyu Widada memenuhi kriteria strategis posisi tersebut.

Ketua Umum PB INSPIRA, Rizqi Fathul Hakim, menegaskan landasan rekomendasi ini. “Komjen Wahyu Widada memiliki kiprah dan pengalaman mumpuni baik di bidang reserse, intelijen, maupun manajemen SDM Polri. Rekam jejaknya menjawab kebutuhan transformasi institusi,” papar Rizqi dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (2/8/2025).

Profil Wahyu Widada menunjukkan kualifikasi, ia merupakan lulusan terbaik Akpol 1991 (Adhi Makayasa) dan satu angkatan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Karirnya dimulai sebagai Pama Subdit Poludara Ditsamapta Polri (1992), kemudian melesat setelah menyelesaikan pendidikan PTIK.

Tonggak karir operasionalnya mencakup posisi strategis: Kapolsek Metro Pademangan (2001), Wakapolres Bekasi (2004), hingga Kapolres Pekalongan (2008) dan Kapolres Metro Tangerang (2010). “Pengalaman lapangan yang komprehensif dari tingkat kecamatan hingga provinsi menjadi nilai tambah utama,” tambah Rizqi.

Prestasi manajerialnya tak kalah mentereng. Wahyu pernah menjabat Staf Kepresidenan (2015), Wakapolda Riau (2018), Kapolda Gorontalo (2019), Kapolda Aceh (2020), As SDM Kapolri (2021), Kabaintelkam (2023), dan kini Kabareskrim sejak 2023. Kesigapannya menangani kasus teror simbolis di kantor media tahun lalu mengukuhkan reputasinya.

Catatan kinerja operasionalnya meliputi pencapaian krusial seperti Penggagalan jaringan narkoba internasional (61 kg sabu) saat memimpin Polda Aceh, Pemberantasan korupsi pajak BBNKB senilai Rp1,7 miliar sebagai Kapolres Tangerang, Pembongkaran korupsi proyek Sungai Ciujung Rp32,39 miliar melalui analisis keuangan forensik.

“Prestasi multidimensi inilah yang membuatnya layak memimpin jajaran teratas Polri,” tegas Rizqi menekankan konsistensi kinerja Komjen Wahyu. PB INSPIRA menilai pengalamannya menangani kasus high-profile cocok untuk tantangan Wakapolri.

Kapasitas kepemimpinannya teruji dalam transformasi institusi. Saat menjabat As SDM Kapolri (2021), Wahyu merancang kebijakan modernisasi sistem rekrutmen dan pelatihan. Di Baintelkam (2023), ia mengembangkan model deteksi dini konflik berbasis intelijen komunitas.

Rizqi Fathul Hakim juga menyoroti kesiapan konseptualnya. “Selain kemampuan operasional, Komjen Wahyu dikenal sebagai perumus kebijakan brilian. Visinya tentang penegakan hukum yang adaptif sangat relevan dengan dinamika kriminal terkini,” jelasnya.

Kekosongan posisi Wakapolri setelah pensiunnya Komjen Ahmad Dofiri menjadi momentum krusial. Dengan 34 tahun pengalaman dan berbagai jabatan strategis, Wahyu Widada dinilai mampu mengisi kekosongan tersebut secara maksimal.

“Rekomendasi ini bukan sekadar dukungan simbolis, tapi penilaian objektif atas kapasitas nyata,” pungkas Rizqi. Polri diharapkan mempertimbangkan usulan ini demi kontinuitas kepemimpinan yang kompeten dan berintegritas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *