Mahasiswa IPB Raih Juara Kompetisi Internasional, Tunjukkan Potensi Limbah Sawit dalam Industri Berkelanjutan

Bogor – Siapa sangka, limbah batang dan tandan kosong kelapa sawit yang selama ini sering kali dibuang, kini bisa menjadi solusi inovatif untuk meredam kebisingan. Tiga mahasiswa Departemen Fisika IPB University membuktikan hal itu dengan meraih Juara Pertama dan predikat Best Presentation di International Oil Palm Trunk Product Design Competition 2025 yang digelar pada 2 September 2025.

Industri kelapa sawit dihadapkan pada tantangan besar, yaitu pengelolaan limbah. Diperkirakan pada masa replanting, di mana pohon kelapa sawit tua diganti dengan bibit baru, akan dihasilkan biomassa dalam jumlah sangat besar, terutama dari batang sawit (OPT) dan tandan kosong (EFB). Kondisi ini menuntut adanya terobosan ide untuk mengubah limbah ini menjadi produk bernilai tambah.

Tim yang beranggotakan Annisa Nur Azahra, Pristy Tasya Nabila, dan Salsabilla Permata Bayah, di bawah bimbingan Dr. Yessie Widya Sari, berhasil menjawab tantangan ini. Ide mereka, TrunkTone, adalah material peredam suara yang dibuat dari kombinasi limbah tandan kosong kelapa sawit (EFB) dan batang kelapa sawit (OPT). Ide brilian ini memukau dewan juri, yang terdiri dari para akademisi konsorsium SustainPalm, profesional industri, serta perwakilan pemerintah, termasuk dari Kementerian Perindustrian RI.

Kompetisi ini diikuti oleh 39 tim dari berbagai universitas ternama dan merupakan bagian dari inisiatif SustainPalm, sebuah konsorsium kolaborasi antara Indonesia dan Belanda yang fokus pada pengembangan industri sawit yang lebih sirkular. SustainPalm didukung oleh institusi pendidikan ternama, seperti Wageningen University & Research dan Van Hall Larenstein University of Applied Sciences dari Belanda, serta IPB University dan Universitas Lambung Mangkurat dari Indonesia.

Menurut salah satu juri, Faristama Aryasa, CEO Katalis.co dan juga seorang praktisi handal di bidang desain, teknologi, dan industri cerdas, TrunkTone terpilih karena memenuhi kriteria utama. “Kami memilih TrunkTone karena originalitasnya, kesiapan pasar (market ready), dan sifatnya yang groundbreaking (terobosan baru),” ungkapnya. Senada dengan itu, Prof. Agung Nugroho dari Universitas Lambung Mangkurat menambahkan, “Kekuatan TrunkTone ada pada desainnya yang sangat cermat dengan mempertimbangkan karakter fisik dari OPT dan EFB.”

Dukungan dan apresiasi atas inovasi ini juga datang dari pemerintah. Bapak Lila Bahktiar, Direktur Industri, Haisl Hutan, dan Perkebunan dari Kementerian Perindustrian, menyatakan kekagumannya terhadap penyelenggaraan kompetisi dan hasil yang dicapai.

“Kami mengapresiasi PalmSustain yang telah menyelenggarakan OPT-utilization-Competition, yang telah menggabungkan ide produk dan inovasi teknologi; sehingga mampu mewujudkan imajinasi menjadi sesuatu yang konkret pada kerangka hilirisasi industri kelapa sawit dari batang sawit. Hal ini terlihat dari produk Trunk Tone, dimana produk samping program replanting/peremajaan kebun sawit tua dapat diolah menjadi produk peredam suara yang mempunyai nilai tambah tinggi dan potensial untuk dikomersialisasi dalam waktu yang singkat. Selamat dan sukses untuk Trunk Tone,” ujar Lila Bahktiar.

Tak hanya ide yang memukau, prototipe TrunkTone juga menunjukkan performa luar biasa. Hasil uji coba membuktikan kemampuannya dalam menurunkan transmisi suara hingga 13 dB dengan koefisien peredaman mencapai 0,8, angka yang telah memenuhi standar nasional peredam akustik.

Prestasi IPB tidak berhenti di situ saja. Dua mahasiswa Fisika IPB lainnya, Shakila Agustin dan Abimanyu Pratama, juga berhasil menembus babak final. Mereka mengusulkan Palmlight, sebuah lampu tidur inovatif yang memanfaatkan batang kelapa sawit sebagai bahan utamanya.

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengubah limbah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Ini adalah langkah maju yang signifikan menuju industri kelapa sawit yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, mengubah tantangan limbah menjadi peluang emas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *