Jakarta – Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) menyampaikan apresiasi kepada Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol. Suyudi Ario Seto. Apresiasi ini diberikan atas komitmen kuatnya dalam menjaga kualitas dan transparansi penyusunan laporan keuangan negara.
Komitmen tersebut kembali dibuktikan melalui capaian BNN yang meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2024 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dilaksanakan oleh Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara I BPK, Nyoman Adhi Suryadnyana, kepada Kepala BNN di Gedung Tower BPK RI, Jakarta Pusat, Jumat (10/10/2025).
Dalam kesempatan itu, Nyoman Adhi Suryadnyana secara langsung menyampaikan apresiasi atas komitmen BNN dalam menjaga kualitas penyusunan laporan keuangan. Ia berharap capaian WTP ini dapat dipertahankan melalui penguatan tata kelola dan eksekusi rekomendasi hasil pemeriksaan.
Merespon hal tersebut, Ketua Umum PB INSPIRA, Rizqi Fathul Hakim, menyatakan bahwa kepemimpinan Kepala BNN patut mendapat Apresiasi. “Komitmen Kepala BNN RI dalam menjaga integritas dan transparansi laporan keuangan negara merupakan hal yang patut diapresiasi secara luas. Ini adalah fondasi dari akuntabilitas sebuah institusi,” tegas Rizqi dalam keterangan resminya, Sabtu (11/10/2025).
Kepala BNN RI, Suyudi Ario Seto menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan masukan dari BPK. Ia menegaskan bahwa opini WTP ini merupakan buah dari kerja keras dan sinergi seluruh jajaran BNN. Prestasi ini, menurutnya, menjadi motivasi untuk terus meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran negara.
Lebih lanjut, Suyudi mengungkapkan bahwa capaian WTP telah berlangsung selama 15 tahun berturut-turut. Keberhasilan ini tidak lepas dari bimbingan dan kolaborasi yang solid dengan BPK RI. Kolaborasi ini diharapkan kian erat untuk mendukung program strategis, seperti penurunan prevalensi penyalahgunaan narkoba.
Rizqi Fathul Hakim juga menekankan bahwa transparansi keuangan adalah indikator utama tata kelola pemerintahan yang baik. “Pencapaian WTP yang ke-15 kali ini bukan sekadar angka, tetapi cerminan dari budaya institusi yang mengedepankan akuntabilitas. Ini sejalan dengan prinsip good governance yang diperjuangkan Komjen Suyudi,” ujarnya.
Pascapenyerahan LHP, pertemuan juga membahas sejumlah program strategis, termasuk pengembangan roadmap rehabilitasi melalui kolaborasi lintas sektor. Salah satunya adalah kemitraan dengan Kementerian Perindustrian untuk mendorong kemandirian dan produktivitas klien pascarehabilitasi. Kedua belah pihak juga sepakat untuk mempercepat pemerataan fasilitas rehabilitasi agar layanan lebih mudah diakses masyarakat.
Di akhir pertemuan, Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara I BPK menekankan peran krusial BNN dalam melindungi generasi muda dari ancaman narkoba. Sementara itu, Rizqi Fathul Hakim menambahkan, “Kami berharap komitmen dan prestasi ini dapat menjadi benchmark bagi instansi pemerintah lainnya. Akuntabilitas keuangan adalah modal dasar untuk membangun kepercayaan publik dan mendukung program-program strategis bangsa, termasuk perang melawan narkoba.”
Kepala BNN menutup dengan menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi dengan BPK serta menjawab tantangan narkotika yang kian kompleks, termasuk peredaran narkoba dalam bentuk baru seperti liquid vape. Keberlanjutan kerja sama dan pengawasan yang konstruktif diharapkan dapat memperkokoh upaya pemberantasan narkoba untuk melindungi masa depan bangsa.