17 Ribu Botol Miras Dimusnahkan, INSPIRA Puji Kapolresta Bogor Kota Tekan Tingkat Penurunan Kriminalitas 40%

Bogor Kota — Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) memberikan apresiasi atas keberhasilan Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Eko Prasetyo menekan gangguan kamtibmas sebesar 40% dalam tiga bulan terakhir melalui operasi minuman keras (miras) intensif. Capaian ini disebut sebagai bukti nyata sinergi penegakan hukum yang efektif.

Rizqi Fathul Hakim, Ketua Umum PB INSPIRA, menegaskan bahwa operasi miras ini membawa dampak Positif bagi keamanan warga. “Langkah tegas Kapolresta Bogor Kota patut diapresiasi. Operasi ini tak sekadar mengurangi peredaran miras ilegal, tapi juga langsung menekan akar kriminalitas yang mengganggu ketenteraman masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (8/7/2025).

Dalam pemusnahan 17.119 botol miras senilai Rp800 juta di Mapolresta Bogor Kota, Kapolresta Eko Prasetyo mengungkap korelasi langsung antara miras dan gangguan kamtibmas. “Alhamdulillah, dengan operasi harian bersama TNI, Pemkot, dan warga melalui ‘Sahabat Raimas’, gangguan kamtibmas turun 40%. Miras adalah sumber segala masalah, termasuk kenakalan remaja di Bogor,” tegas Eko.

Rizqi Fathul Hakim menambahkan, keberhasilan ini menunjukkan pentingnya pendekatan kolaboratif. “Kolaborasi polisi, TNI, pemerintah daerah, dan komunitas warga menjadi kunci. Ini model yang perlu direplikasi di daerah lain untuk menciptakan ekosistem keamanan berkelanjutan,” paparnya.

Operasi selama tiga bulan itu berhasil mengamankan 9.525 botol miras pabrikan (senilai Rp714 juta) dan 7.584 botol miras tradisional (Rp91 juta). Empat tersangka telah ditetapkan, mencerminkan penindakan hukum yang serius. “Pemusnahan hari ini simbol komitmen kami memberantas miras ilegal demi Bogor yang aman dan nyaman,” tegas Eko.

Acara pemusnahan dihadiri sejumlah pejabat kunci, termasuk Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin, perwakilan Kodim 0606 Kota Bogor Letkol Arm Andi Achmad Afandi, serta Pimpinan Komisi I DPRD dan MUI Kota Bogor. Kehadiran multilembaga ini menegaskan dukungan holistik terhadap operasi.

Rizqi Fathul Hakim juga menyoroti dampak sosial jangka panjang. “Selain menekan kriminalitas, operasi ini melindungi generasi muda dari dampak miras. Upaya pencegahan seperti inilah yang membangun ketahanan masyarakat,” jelasnya.

PB INSPIRA menutup apresiasinya dengan harapan agar peran aktif ini menjadi benchmark nasional. “Kami mendorong Polri untuk menjadikan model Bogor sebagai prototipe operasi miras terintegrasi di seluruh daerah Indonesia,”tutup Rizqi.

Pos terkait