INSPIRA Apresiasi Jenderal Listyo Sigit Bentuk Direktorat PPA-PPO Polri dan Direktorat Siber di 8 Polda

Jakarta – Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) memberikan apresiasi atas langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang membentuk Direktorat Tindak Pidana terhadap Perempuan dan Anak serta Pidana Perdagangan Orang (PPA-PPO) Bareskrim Polri, dan pembentukan Direktorat Siber di delapan Polda jajaran. Rizqi Fathul Hakim Ketua Umum PB INSPIRA menilai bahwa pembentukan dua direktorat tersebut merupakan respons cepat dan tepat terhadap kebutuhan masyarakat.

“Kami sangat mengapresiasi langkah Kapolri yang proaktif dalam menghadirkan solusi terhadap keresahan masyarakat, khususnya terkait kejahatan terhadap perempuan, anak, serta perdagangan orang. Ini adalah bentuk nyata kepedulian Polri terhadap kelompok rentan,” ujar Rizqi Fathul Hakim.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa pembentukan Direktorat PPA-PPO dan Direktorat Siber merupakan bagian dari restrukturisasi Polri yang bertujuan untuk memberikan perlindungan lebih baik kepada masyarakat. “Ini adalah jawaban atas keresahan masyarakat terkait kejahatan yang semakin kompleks, terutama kejahatan berbasis teknologi dan tindak pidana perdagangan orang,” kata Kapolri, Minggu (22/9/2024).

Menurut Rizqi, kejahatan terhadap perempuan dan anak serta perdagangan orang sudah menjadi momok di masyarakat. Oleh karena itu, pembentukan direktorat ini sangat penting untuk mengatasi peningkatan jumlah kasus yang meresahkan. “Kejahatan terhadap perempuan dan anak bukan hanya persoalan hukum, tetapi juga menyangkut nilai kemanusiaan. Pembentukan Direktorat PPA-PPO oleh Kapolri adalah langkah berani yang harus kita dukung sepenuhnya,” lanjut Rizqi Fathul Hakim.

Dalam surat telegram bernomor ST/2100/IX/KEP./2024 yang diterbitkan pada 20 September 2024, Kapolri telah menunjuk personel yang menempati posisi strategis di dua direktorat baru tersebut. Langkah ini dinilai sebagai upaya konkret untuk memperkuat penanganan tindak pidana, terutama dalam bidang perlindungan perempuan, anak, dan dunia maya yang semakin rentan terhadap tindak kejahatan.

Rizqi Fathul Hakim juga menambahkan bahwa pembentukan Direktorat Siber sangat penting di era digital saat ini, di mana kejahatan siber kian berkembang pesat. “Kejahatan siber terus merugikan masyarakat dengan berbagai modus baru yang memanfaatkan teknologi. Kami percaya Direktorat Siber ini akan mampu memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam beraktivitas di dunia maya,” ungkap Rizqi Fathul Hakim.

Kapolri menegaskan bahwa restrukturisasi ini bertujuan agar masyarakat mendapatkan akses yang lebih mudah terhadap pelayanan hukum yang adil dan kepastian hukum. Selain itu, hal ini menunjukkan komitmen Polri dalam mendengarkan aspirasi masyarakat dan menangani berbagai bentuk kejahatan yang terus berkembang, termasuk kejahatan berbasis teknologi.

“Kami PB INSPIRA percaya bahwa restrukturisasi ini merupakan legasi penting dari Kapolri yang akan memberikan dampak jangka panjang bagi keamanan dan keadilan di Indonesia. Harapannya, direktorat baru ini dapat berfungsi dengan optimal dan menjadi andalan dalam penanganan kejahatan-kejahatan yang meresahkan masyarakat,” tutup Rizqi Fathul Hakim.

Pos terkait