Banten – Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) memberikan apresiasi kepada Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto atas keberhasilan Operasi Ketupat Mudik Lebaran 2025 di Pelabuhan Merak, Banten. Operasi ini dinilai berjalan aman dan lancar tanpa kemacetan “horor” seperti tahun sebelumnya.
Rizqi Fathul Hakim, Ketua Umum PB INSPIRA menyatakan kesiapan Operasi Ketupat 2025 yang dilakukan Kapolda Banten untuk mengamankan arus mudik lebaran berjalan dengan Kondusif dan lancar. “Persiapan matang dan pengawalan operasi oleh Kapolda Banten membuktikan integritas dan komitmen beliau patut diapresiasi,” ujar Rizqi.
Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto mengklaim, arus mudik tahun ini berhasil dikelola dengan optimal. “Tidak ada antrean ekstrem. Alhamdulillah, situasi di Pelabuhan Merak lancar dan kondusif,” Pungkas Suyudi, Minggu (30/3/2025). Ia menambahkan, puncak arus mudik H-3 berhasil diantisipasi dengan sistem buka-tutup akses jalan, sehingga penumpang ke Sumatera terlayani dengan baik.
Menurut Suyudi, sejumlah strategi diterapkan untuk memastikan kelancaran, seperti rekayasa lalu lintas ganjil-genap, distribusi kendaraan ke tiga pelabuhan (Merak, Ciwadan, dan Bandar Bakau Jaya), serta penghapusan sistem tiket eksekutif. “Tahun ini semua tiket diberlakukan reguler untuk menghindari penumpukan di dermaga tertentu,” Ujar Suyudi. Kebijakan diskon tarif kapal juga turut mendorong distribusi kendaraan lebih merata.
Dirlantas Polda Banten Kombes Pol Leganek Mawardi menyatakan, selama operasi tidak ada titik kemacetan kategori merah. “Maksimal hanya kuning, dengan antrean keluar pelabuhan selama satu jam di puncak H-3,” kata Leganek. Ia mengapresiasi kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi kebijakan dan skenario lalu lintas yang ditetapkan. “Kolaborasi antar-stakeholder menjadi kunci utama keberhasilan ini,” tambahnya.
Rizqi Fathul Hakim menekankan, keberhasilan operasi ini mencerminkan sinergi antara kepemimpinan tegas dan partisipasi publik. “Ketika kebijakan dirancang dengan transparansi dan dijalankan secara konsisten, hasilnya pasti optimal,” tuturnya. Menurutnya, langkah Kapolda Banten patut menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola arus mudik.
Faktor eksternal seperti penerapan work from anywhere (WFA), libur sekolah yang lebih panjang, dan pembagian THR lebih awal juga berkontribusi. Masyarakat tidak berangkat serentak, sehingga arus terdistribusi secara alami. Pembatasan operasional angkutan barang dan diskon tarif tol turut meredam kepadatan.
Data Polda Banten mencatat, total penumpang mudik dari Jawa ke Sumatera periode H-10 hingga H-2 mencapai 833.404 orang, naik 7% dari 780.541 orang di 2024. Sementara kendaraan yang menyeberang sebanyak 193.522 unit, meningkat 5% dari tahun sebelumnya. “Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap efektivitas operasi tahun ini,” ungkap Rizqi.
Leganek menambahkan, antisipasi jangka panjang seperti pembenahan buffer zone di tujuh dermaga dan koordinasi dengan operator kapal mempercepat proses bongkar muat. “Antrean terjadi hanya saat kapasitas dermaga penuh, tetapi langsung terurai dengan sistem buka-tutup,” paparnya.
Suyudi berharap, keberhasilan 2025 menjadi pijakan untuk perbaikan di tahun depan. “Kami akan evaluasi setiap celah agar rekayasa lalu lintas semakin maksimal,” ujarnya. Kapolda Banten optimis pola serupa dapat direplikasi untuk event besar lainnya. “Kunci utamanya adalah kolaborasi dan komitmen semua pihak,” pungkas Suyudi. Masyarakat pun menyambut positif, terlihat dari minimnya keluhan selama arus mudik berlangsung.
Sebagai penutup, Rizqi Fathul Hakim kembali menegaskan apresiasi PB INSPIRA. “Ini bukti bahwa dengan kerja keras dan koordinasi, masalah klasik seperti kemacetan mudik bisa diatasi.” tutupnya.