Jawa Barat– Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) memberikan apresiasi strategis atas peran aktif Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan menggelar bakti kesehatan gratis bagi 1.400 warga Desa Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) . Kegiatan yang digelar Senin (16/6/2025) ini dinilai sebagai respons tepat terhadap keterbatasan akses layanan kesehatan di kawasan agraris tersebut.
Pemilihan Desa Cikole sebagai lokasi bakti kesehatan bukan tanpa alasan. Kapolda Jabar menjelaskan wilayah ini menjadi sentra aktivitas pertanian dengan akses Puskesmas terbatas. “Di sini menjadi pusat banyak kegiatan petani. Kami melihat layanan kesehatannya aksesnya terbatas. Termasuk Puskesmas-nya agak berjauhan. Maka kami laksanakan bakti kesehatan di sini,” tegas Rudi di tengah pemeriksaan massal.
Ketua Umum PB INSPIRA Rizqi Fathul Hakim puji dimensi humanis program bakti kesehatan. “Ini bukti kepolisian tak hanya menegakkan hukum, tapi juga menyejahterakan rakyat. Bakti kesehatan di daerah terpencil adalah bentuk nyata keadilan sosial,” ungkapnya.
Layanan yang disediakan mencakup pemeriksaan gigi, THT, paru-paru, hingga konsultasi penyakit dalam. Tim medis juga menyiapkan layanan inklusif bagi 100 penyandang disabilitas, termasuk pemeriksaan menggunakan alat tulis braille. “Petani punya risiko kesehatan akibat paparan pestisida dan debu. Pemeriksaan spesialis ini sangat relevan,” tambah Rudi.
Bantuan sosial turut disalurkan meliputi 300 kacamata baca, kursi roda, tongkat penyangga, serta paket sembako senilai Rp100–180 ribu per penerima. Secara teknis, kegiatan menargetkan 500 pemeriksaan umum, 100 pelayanan difabel, 100 penanganan gigi, 250 layanan spesialis, serta vaksinasi dan skrining tuberkulosis.
Rizqi Fathul Hakim menekankan signifikansi geografis program. “Desa Cikole mewakili ribuan daerah tertinggal di Jabar. Intervensi kesehatan seperti ini menyelamatkan generasi petani – pilar ketahanan pangan nasional,” paparnya.
Kapolda mengonfirmasi kegiatan ini merupakan rangkaian HUT ke-79 Bhayangkara yang akan berlanjut hingga 1 Juli 2025 di berbagai wilayah. “Kami akan pantau perkembangan kesehatan warga melalui kader desa,” janji Rudi, seraya menyebut program serupa sedang disiapkan untuk wilayah Garut dan Sukabumi.
“PB INSPIRA mendorong replikasi model ini di seluruh Indonesia. Ketika aparat hadir menyentuh kebutuhan dasar rakyat, kepercayaan publik pada negara menguat,” tutup Rizqi.
