INSPIRA Apresiasi Kapolri Jalin Sinergi dengan Ulama, Jaga Keamanan untuk Pertumbuhan Ekonomi NKRI

JAKARTA – Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) memberikan apresiasi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas sinergis dengan para ulama demi menjaga keamanan nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ketua Umum PB INSPIRA, Rizqi Fathul Hakim menilai bahwa kolaborasi erat antara Polri dan ulama dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi masyarakat. “Sinergi antara Polri dan ulama adalah kunci dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Ini sangat penting dalam mewujudkan pelayanan yang humanis kepada masyarakat,” ujar Rizqi dalam pernyataannya, Sabtu (8/2/2025).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya menyampaikan bahwa Indonesia masih berada di peringkat 31 dari 163 negara dalam Global Terrorism Index. Meskipun demikian, serangan teror di Indonesia telah menurun secara signifikan berkat tindakan pencegahan yang berkelanjutan. “Terima kasih, NU menjadi yang paling depan dalam hal ini,” kata Kapolri saat Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta.

Kapolri juga menyoroti peran penting para ulama NU dalam penanganan wabah Covid-19. Mereka menjadi teladan bagi masyarakat dengan bersedia disuntik vaksin terlebih dahulu, yang kemudian diikuti oleh masyarakat luas. “Dengan dipimpin para kiai untuk disuntik vaksin duluan, umat ikut, dan seluruh rakyat Indonesia pun mengikuti. Ini yang membuat Indonesia bisa segera pulih dari situasi Covid dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” tambahnya.

Menurut Jenderal Listyo Sigit, stabilitas keamanan nasional merupakan fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi. “Dimensi keamanan nasional tidak dapat dipisahkan dari kinerja ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tidak akan terjadi tanpa stabilitas kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat),” tegasnya.

Rizqi Fathul Hakim menambahkan bahwa keamanan yang stabil akan mendorong investasi dan membuka peluang kerja yang lebih luas. “Ketika masyarakat merasa aman, roda ekonomi akan berputar lebih lancar. Polri harus terus berkolaborasi dengan para ulama dan tokoh masyarakat untuk menjaga kestabilan ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini berada di peringkat 17 dari 141 negara dalam kategori negara paling aman. Hal ini menunjukkan keberhasilan sinergi antara berbagai elemen bangsa dalam menjaga keamanan nasional.

Jenderal Listyo Sigit menyatakan bahwa kerja sama Polri dengan NU bisa diperluas hingga tingkat desa. “NU memiliki struktur kepengurusan yang luas hingga ke tingkat desa. Ini akan sangat baik jika dikolaborasikan dengan seluruh elemen bangsa, termasuk Polri, untuk memperkuat keamanan dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Kolaborasi ini mencakup berbagai bidang, seperti program makan bergizi gratis, swasembada pangan, Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama, hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia. “Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi untuk mendorong lompatan kemajuan negara. Jika tidak, kita akan menghadapi tantangan kemunduran,” ujar Kapolri.

Rizqi Fathul Hakim menutup pernyataannya dengan harapan agar sinergi ini terus diperkuat. “Kami berharap Polri dan NU tetap solid dalam menjaga empat pilar bangsa: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan begitu, kita bisa mewujudkan Indonesia yang kuat, terhormat, dan sejahtera,” pungkasnya.

Kapolri juga menegaskan pentingnya menjaga konsensus nasional tersebut. “Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah pilar yang harus kita jaga bersama. Nahdlatul Ulama selalu berada di garis depan dalam menjaga pilar-pilar ini, dan kita harus terus memperjuangkannya untuk masa depan bangsa,” tutup Jenderal Sigit.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *