INSPIRA Badko Maluku Utara Apresiasi Kapolri Wujudkan Program Swasembada Pangan Jagung Nasional

Maluku Utara – Pengurus Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (INSPIRA) Badko Maluku Utara memberikan apresiasi terhadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang turut mendukung program swasembada pangan jagung nasional. Program ini merupakan bagian dari intruksi Presiden Prabowo Subianto kepada seluruh jajaran pemerintah, termasuk Kementerian Pertanian, untuk mempercepat ketahanan pangan dalam negeri.

Muhammad Nur M. Horu, S.H., M.H., Ketua Umum INSPIRA Badko Maluku Utara mengungkapkan bahwa langkah Kapolri dalam mendukung program tanam jagung serentak patut diapresiasi. Menurutnya, permasalahan pangan adalah masalah yang sangat mendasar bagi kehidupan suatu bangsa, dan jika negara berhasil mengatasi ketergantungan terhadap impor pangan, maka itu adalah langkah besar menuju kedaulatan pangan. “Ini adalah bentuk perhatian serius pemerintah dalam menanggulangi ketahanan pangan, khususnya jagung, yang menjadi bahan pokok penting,” ujar Muhammad Nur M. Horu.

Program swasembada pangan jagung ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian pangan di Indonesia dengan menargetkan penanaman jagung di lahan seluas 1,7 juta hektare yang tersebar di beberapa provinsi strategis. Daerah-daerah seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Jawa Tengah dijadikan fokus utama untuk meningkatkan produksi jagung. Diperkirakan, penanaman jagung di lahan seluas itu dapat menghasilkan tambahan produksi sebesar 4 juta ton, yang berarti peningkatan 25 persen dari kondisi produksi saat ini.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa pertemuan informal dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 12 Januari 2025 lalu telah membahas secara serius rencana besar ini. “Diskusi mengenai jagung sangat positif,” kata Amran dalam keterangannya. Meskipun pertemuan tersebut tidak dijadwalkan khusus untuk membahas masalah pangan, keduanya sepakat untuk mengerahkan potensi Polri dalam mendukung kelancaran distribusi sarana produksi dan pengawasan di lapangan.

Sementara itu, Muhammad Nur M. Horu menambahkan bahwa melibatkan Polri dalam program ini adalah langkah strategis yang dapat mempercepat implementasi di lapangan. “Polri memiliki peran yang sangat penting, terutama dalam memastikan distribusi sarana produksi, seperti benih unggul, pupuk, dan peralatan pertanian lainnya, dapat sampai ke petani dengan lancar,” ujar Muhammad Nur. Menurutnya, kerjasama ini juga menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara sektor pertanian dan keamanan dalam menjaga kestabilan pangan nasional.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sendiri menegaskan bahwa Polri akan mendukung penuh upaya ini dengan mengawal jalannya distribusi sarana produksi serta menjamin keamanan di wilayah-wilayah sentra produksi jagung. Dengan melibatkan jajaran kepolisian, program ini diharapkan bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang berarti. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa sektor keamanan turut berperan dalam pembangunan ketahanan pangan.

Menteri Pertanian menambahkan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada penanaman jagung itu sendiri, tetapi juga pada dukungan infrastruktur yang memadai, seperti ketersediaan irigasi, benih unggul, dan alat pertanian yang efisien. Menurut Amran, dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Polri, sangat dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem pertanian yang lebih kuat dan berkelanjutan.

“Program ini bukan hanya soal peningkatan produksi jagung, tetapi juga mencakup penguatan sistem pertanian secara menyeluruh, termasuk penyediaan sarana pendukung lainnya,” kata Amran. Dalam hal ini, peran Polri sebagai mitra strategis sangat diharapkan, baik dalam menjaga keamanan di lapangan maupun dalam mengawal distribusi dan pengawasan terhadap kegiatan pertanian.

Bagi Muhammad Nur M. Horu, langkah Kapolri untuk terlibat dalam program ini adalah langkah yang sangat tepat. “Dengan keterlibatan Polri, kita bisa berharap bahwa distribusi sarana produksi akan lebih cepat dan aman, sehingga petani dapat berfokus pada hasil yang optimal,” pungkasnya. Ini adalah langkah yang memperlihatkan sinergi antara sektor pertanian dan kepolisian untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik.

Program swasembada jagung ini juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara mandiri dalam produk pangan. Amran Sulaiman mengungkapkan optimisme bahwa dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Polri, Indonesia bisa mencapai target swasembada jagung yang dapat memberikan dampak positif tidak hanya untuk petani, tetapi juga untuk stabilitas ekonomi negara. “Kolaborasi ini bukan sekadar percepatan, tetapi jalan menuju kedaulatan pangan nasional,” tutup Amran.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *