Jakarta – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Agus Suryonugroho, menegaskan komitmen jajarannya untuk memaksimalkan media sosial sebagai strategi komunikasi publik di era digital. Langkah ini dinilai krusial untuk membangun interaksi yang aktif, edukatif, dan responsif antara Polantas dengan masyarakat luas di tengah arus informasi yang serba cepat dan terbuka.
“Media sosial bukan sekadar ruang berbagi, tetapi ruang dialog, ruang edukasi, dan ruang membangun kepercayaan,” tegas Irjen Agus dalam pengarahan terkininya kepada seluruh jajaran Korlantas Polri. Kebijakan strategis ini dibangun di atas tiga pilar utama: peningkatan kualitas komunikasi publik, edukasi keselamatan lalu lintas yang masif, dan respons cepat terhadap berbagai isu aktual di masyarakat.
Implementasinya terlihat nyata di berbagai platform digital seperti Instagram, TikTok, X (Twitter), dan YouTube. Korlantas Polri secara proaktif membagikan informasi terkini seputar kondisi lalu lintas, rambu-rambu, tips keselamatan berkendara, serta imbauan khusus menjelang momen penting seperti libur panjang dan arus mudik. Edukasi disajikan secara kreatif melalui video pendek, infografik menarik, dan kampanye digital interaktif seperti “Etika di Jalan” dan “Keselamatan Nomor Satu”, yang ditujukan khususnya untuk menjangkau generasi muda.
Lebih dari sekadar penyampai pesan, media sosial juga difungsikan sebagai kanal tanggap darurat dan klarifikasi. Tim Media Center Korlantas secara aktif memantau dan merespons pertanyaan, keluhan, serta permintaan bantuan dari pengguna jalan secara real-time. Mereka juga sigap mengklarifikasi hoaks dan memberikan arahan langsung terkait kendala di lapangan, membangun citra Polantas yang humanis, responsif, dan adaptif.
Merespons inisiatif progresif ini, Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) menyampaikan apresiasi kepada Kakorlantas Polri. Ketua Umum PB INSPIRA, Rizqi Fathul Hakim, menilai langkah tersebut sebagai terobosan penting dalam pelayanan publik. “Komunikasi aktif dan edukatif melalui media sosial yang diinisiasi Kakorlantas dapat meningkatkan akses informasi yang diterima publik. Pendekatan modern ini patut diapresiasi,” tegas Rizqi.
Rizqi Fathul Hakim lebih lanjut menekankan bahwa pemanfaatan media sosial secara optimal oleh Korlantas bukan hanya sekadar tren, tetapi kebutuhan strategis. “Strategi komunikasi publik Kakorlantas yang memanfaatkan media sosial secara intensif ini merupakan contoh nyata inovasi pelayanan. Ini membuktikan adaptasi positif Polri dalam menjawab tantangan komunikasi di era digital,” jelasnya.
Irjen Agus Suryonugroho juga mendorong seluruh jajaran Ditlantas Polda dan Satlantas Polres di seluruh Indonesia untuk mengadopsi dan mengintensifkan pendekatan serupa. “Sinergi komunikasi yang kuat, transparan, dan bermakna harus terbangun dari pusat hingga daerah. Konsistensi ini vital untuk memperkuat kepercayaan publik,” pesan Kakorlantas, menegaskan pentingnya keseragaman dan kesinambungan strategi komunikasi digital di semua tingkatan.
Menyoroti dampak positif yang diharapkan, Rizqi Fathul Hakim menyampaikan harapan besarnya. “Apresiasi ini sekaligus menjadi dukungan agar inovasi komunikasi digital Kakorlantas dapat diadopsi secara lebih masif dan berkelanjutan di seluruh jajaran Polri. Langkah ini tidak hanya meningkatkan pelayanan informasi tetapi juga memperkuat pondasi kepercayaan masyarakat terhadap institusi,” pungkas Ketum PB INSPIRA tersebut.
Kehadiran Korlantas Polri yang dinamis dan solutif di ruang digital dinilai telah berhasil membangun citra baru yang lebih dekat dengan masyarakat. Kebijakan pemanfaatan media sosial secara strategis ini tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga wahana edukasi publik yang efektif dan jembatan untuk memperkuat hubungan Polri-masyarakat di abad ke-21, sejalan dengan tuntutan transparansi dan kecepatan respon di era sekarang.