Jenderal Agus Andrianto jalin Kerjasama Kelembagaan dengan Prof ST Burhanuddin, INSPIRA Optimis Pencapaian Konkret Asta Cita Prabowo

JAKARTA – Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) memberikan apresiasi atas langkah sinergis yang dilakukan antara Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imi-Pas) RI dengan Kejaksaan Agung RI dalam mendukung misi Asta Cita Prabowo-Gibran. Langkah kolaboratif ini mencerminkan komitmen kedua lembaga negara untuk menyelesaikan berbagai persoalan di sektor hukum dan pemasyarakatan, serta mewujudkan visi perubahan yang lebih baik bagi negara.

Rizqi Fathul Hakim Ketua Umum PB INSPIRA, menyatakan bahwa kolaborasi antara kedua lembaga tersebut merupakan contoh nyata dari kerja sama yang solid dan sinergis lembaga pusat. “Kami sangat mengapresiasi langkah sinergi antara Kementerian Imi-Pas dan Kejaksaan Agung RI. Ini adalah langkah positif yang menunjukkan bahwa kedua lembaga memiliki komitmen kuat untuk mendukung misi Asta Cita Prabowo-Gibran, yang berfokus pada perbaikan sistem hukum dan penguatan institusi negara,” ujar Rizqi dalam pernyataan resminya.

Pada Senin (25/11/2024), Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, melakukan kunjungan kerja ke Kejaksaan Agung di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kunjungan ini disambut langsung oleh Jaksa Agung, Sanitiar Burhanuddin. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas sejumlah isu yang berkaitan dengan sektor pemasyarakatan dan penegakan hukum.

Jaksa Agung Burhanuddin menjelaskan bahwa diskusi antara Kejaksaan Agung dan Kementerian Imi-Pas bertujuan untuk memperkuat kerja sama lembaga negara dalam menjalankan tugas pengabdian kepada masyarakat. “Intinya adalah sinergisitas kerja sama yang baik antara Kejaksaan dan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam rangka melaksanakan tugas-tugas pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” tegas Burhanuddin.

Agus Andrianto, dalam pertemuan tersebut, menyoroti beberapa isu penting yang perlu mendapat perhatian serius, terutama yang berkaitan dengan sektor pemasyarakatan. Salah satunya adalah masalah overkapasitas di lembaga pemasyarakatan dan peralihan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rubasan) yang akan dilimpahkan kepada Kejaksaan Agung.

“Dalam pembahasan kami, ada beberapa persoalan yang perlu diatasi, mulai dari masalah overkapasitas, peralihan Rubasan yang akan dilimpahkan kepada Kejaksaan Agung, hingga penanganan terpidana mati. Selain itu, pengembangan sumber daya manusia juga menjadi fokus penting dalam perbaikan sektor pemasyarakatan,” jelas Agus Andrianto.

Menteri Agus menambahkan bahwa pihaknya juga meminta pendampingan dari Kejaksaan Agung dalam melaksanakan tugas-tugas di Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, guna memastikan bahwa setiap program yang dijalankan dapat berjalan dengan efektif dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Rizqi Fathul Hakim menilai bahwa sinergitas antara Kementerian Imi-Pas dan Kejaksaan Agung sangat penting untuk menciptakan sistem pemasyarakatan yang lebih baik dan lebih efisien. “Kolaborasi ini akan membantu mewujudkan tujuan besar Prabowo-Gibran untuk membangun Indonesia yang lebih maju, adil, dan berkelanjutan,” ujar Rizqi.

Rizqi Fathul Hakim menambahkan bahwa pendekatan kolaboratif ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian persoalan hukum yang selama ini menghambat proses perbaikan di sektor pemasyarakatan. “Dengan adanya sinergitas ini, kami yakin berbagai masalah di sektor hukum dan pemasyarakatan bisa ditangani secara lebih terstruktur dan terkoordinasi,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Jaksa Agung Burhanuddin juga menegaskan pentingnya pengembangan kapasitas lembaga pemasyarakatan dan Kejaksaan Agung untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada. Salah satu poin utama yang dibahas adalah upaya untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan tahanan, terutama terkait dengan penanganan kasus-kasus besar yang melibatkan kejahatan terorganisir.

Kunjungan kerja ini menunjukkan bahwa kedua lembaga negara memiliki kesepahaman yang kuat untuk mendukung terwujudnya program Asta Cita Prabowo-Gibran, yang berfokus pada reformasi hukum dan pemasyarakatan di Indonesia. PB INSPIRA berharap bahwa kerja sama ini akan terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *