Lakukan Pengabdian Dospulkam, Dosen IPB University Berikan Materi Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir Ujung Pangkah

BOGOR – Sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat, Dr. Thomas Nugroho yang merupakan dosen Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan  Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, menyampaikan materi strategis tentang pengembangan ekonomi masyarakat pesisir di Ujung Pangkah. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Dospulkam (Dosen Pulang Kampung) yang diinisiasi oleh IPB University, bertujuan mendorong pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal. Kegiatan pengabdian Program Dospulkam IPB University dipimpin langsung oleh Prof. Sulistiono bersama tim beranggotakan Dr. Thomas Nugroho, Dudi Wildan, M.Si., dan Firsta Kusuma Yudha, M.Si.

Wilayah Ujung Pangkah, yang menjadi fokus paparan, merupakan sebuah delta unik yang terbentuk di muara Sungai Bengawan Solo. Kawasan hutan mangrove yang kaya keanekaragaman hayati, menjadi habitat bagi ikan, kepiting, udang dan berbagai fauna. Aktivitas masyarakat setempat telah mengubah sebagian kawasan mangrove ini menjadi tambak dan pemukiman, dengan mayoritas penduduknya menggantungkan hidup sebagai nelayan atau pembudidaya udang, Ikan, dan kepiting.

Dr. Thomas Nugroho memaparkan potensi ekonomi wilayah pesisir Ujung Pangkah secara komprehensif. Dari sektor perikanan tangkap, terdapat empat Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dengan hasil signifikan: PPI Cabean (15 ton), PPI Tirta Buana (21 ton), PPI Kalinggapuri (24 ton), dan PPI Ujung Pangkah (29 ton) berdasarkan rata-rata hasil tangkapan tahun 2022.

Potensi budidaya juga sangat menonjol. Luas tambak payau mencapai 4.362 hektar, sementara tambak air tawar seluas 116 hektar. Sektor ini melibatkan 985 pemilik usaha dan menyerap 728 tenaga buruh. Komoditas unggulan meliputi ikan, udang, dan kepiting, baik dari hasil tangkap maupun budidaya, yang memiliki peluang besar untuk dikembangkan lebih lanjut, terutama dalam industri pengolahan hasil perikanan.

Selain perikanan, kawasan hutan mangrove Ujung Pangkah menyimpan potensi jasa lingkungan yang besar sebagai destinasi wisata alam. Pengembangan ekowisata mangrove dinilai mampu menjadi sumber pendapatan baru yang berkelanjutan. Ini bukan hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, mendorong konservasi alam, sekaligus menjaga aliran komoditas dan menguatkan ekonomi masyarakat secara holistik.

Menguatkan ekonomi masyarakat pesisir, menurut paparan tersebut, memerlukan strategi terpadu. Kewirausahaan sosial dan pembentukan Badan Usaha Desa (BUD) yang menjalin kerjasama antar desa menjadi kunci baik di sektor ekonomi darat (pertanian, transportasi, industri, dan energi) maupun ekonomi laut (penangkapan ikan, budidaya laut, dan wisata mangrove). Pendekatan ini diharapkan dapat mengintegrasikan seluruh potensi yang ada.

Namun, penguatan ekonomi memerlukan fondasi yang kokoh. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pelayanan dan manajemen keuangan desa menjadi prasyarat mutlak. Penerapan teknologi dan pengembangan infrastruktur terpadu juga sangat diperlukan untuk mendukung efektifitas dan produktivitas usaha rakyat.

Mewujudkan hal tersebut membutuhkan kolaborasi multi-pihak. Terbentuknya ekosistem model terpadu yang melibatkan Pemerintah Desa, swasta/koperasi, dan universitas seperti IPB University diharapkan dapat mempercepat pengembangan. Program Dospulkam sendiri menjadi salah satu bentuk nyata keterlibatan perguruan tinggi dalam membangun ekosistem ini.

Pengembangan usaha perikanan kedepan juga harus berorientasi pada daya saing dan keterpaduan, dengan memperhatikan tren perkembangan wilayah dan dinamika pasar komoditas ikan. Integrasi usaha perikanan dengan perubahan pasar menjadi pendorong utama kemajuan industri perikanan lokal. Inovasi teknologi di bidang perikanan pun dinilai sebagai faktor penentu peningkatan daya saing.

Terakhir, aspek nilai dan kelembagaan tidak kalah penting. Memahami perilaku konsumen lokal dan kemampuannya beradaptasi dengan perubahan permintaan akan membuka peluang usaha baru. Karakteristik kerjasama kelembagaan usaha masyarakat, meliputi pola interaksi, struktur koalisi, dan aliran informasi, perlu diperkuat untuk menciptakan tata kelola ekonomi pesisir Ujung Pangkah yang berkelanjutan dan berkeadilan. Program Dospulkam IPB University melalui Dr. Thomas Nugroho diharapkan menjadi pemantik percepatan pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *