Terkait Visi Misi Capres-Cawapres Harus Diperdalam Dan Dipertajam, Guna Pemilu Yang Berkualitas

Jakarta – Sebagai sarana adu gagasan, debat Capres dan Cawapres menjadi salah satu alat ukur untuk bagaimana mengetahui kualitas dari masing-masing Paslon. Tugas Jurnalis perlu mengupas lebih dalam soal visi dan misi Capres dan Cawapres. Terkait dengan rencana debat Capres dan Cawapres yang sudah dijadwalkan oleh KPU RI mendapat tanggapan dari Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independent (AJI), Sasmito Madrim.

“Jika hanya visi misi belum tentu menggambarkan rekam jejak Capres dan Cawapres, maka harus diulas, diliput dan diperdalam terkait visi misi Capres-Cawapres tersebut, dan kemudian dipertajam”. Kata Ketua Umum AJI, Sasmito Madrim pada saat tim redaksi melakukan agenda wawancara. (09/12).

Ketua Umum AJI menambahkan gambaran soal visi misi Capres-Cawapres, “supaya masyarakat memiliki gambaran dari kualitas semua Capres dan Cawapres, terkait visi misi hanya sebatas ditataran umum, makanya banyak hal yg perlu kita pertanyakan lebih lanjut”. Ungkapnya

Lanjut Ketua Umum AJI, “misalnya Capres dalam berbicara tentang kemerdekaan Pers, terkait implementasi yang dimaksud dengan memperjuangkan kemerdekaan pers apakah dengan menghapus UU ITE, menghapus pasal-pasal bermasalah di KUHP, atau memberi kebebasan Pers di Papua. Hal demikian harus ditanyakan dalam tataran implementatif. Banyak hal yang harus di gali dari visi misi Capres dan Cawapres”. Tegas Sasmito Madrim

Sebagai organisasi Jurnalis, AJI akan memastikan lebih dulu semua Lembaga Negara mulai dari penyelenggara pemilu, bekerja sesuai aturan mainnya.

“Sebelum berbicara ke masyarakat, kita harus pastikan dulu lembaga-lembaga Negara bekerja sesuai aturan main termasuk Mahkamah Konstitusi (MK), Paslon, lembaga Negara seperti Kejaksaan, Polisi, KPU dan Bawaslu. Media sebagai kontrol sosial perlu memastikan berbagai potensi kecurangan itu tidak akan terjadi”. Paparnya kembali.

Menurutnya, rekam jejak Paslon Capres-Cawapres masih banyak narasi-narasi yang perlu dibongkar supaya ada pendidikan publik, masyarakat juga perlu di literasi bagaimana mencari info yang valid dengan membaca berita-berita yang berkualitas.

Media juga harus memberitakan sesuai fakta di lapangan supaya masyarakat terliterasi dengan baik. AJI mendorong platform digital menyediakan moderator yang lebih banyak supaya ketika ada komplain di publik dapat dimoderasi.

“Jadi, kuncinya ada di Literasi publik supaya masyarakat mencari informasi yang baik dan kemudian mengambil keputusan terbaik bagi dirinya dan bagi bangsa”. Ujar Sasmito

AJI menghimbau kepada masyarakat luas, penting publik juga untuk terlibat memastikan Pemilu 2024 berjalan dengan aman dan damai, serta perlu melakukan pemantauan. Disamping sebagai berpartisipasi sebagai pemilih. Membuat gerakan bersama supaya bisa memastikan pemilu 2024 ini menjadi bersih dan berlangsung dengan baik.

Terkait pemilu damai dan lancar demi keutuhan, kuncinya ada di lembaga Negaranya, patuh terhadap konstitusi, maka tidak akan ada kerusuhan dan kekisruhan yang terjadi, lembaga Negara harus netral, tidak berpihak kepada salah satu Paslon Capres-Cawapres dan menghormati Konstitusi. Kuncinya di lembaga Negara, bukan di masyarakatnya, kalau masyarakat sejauh ini AJI melihat tidak ada potensi kerusuhan.

Upaya AJI memperkuat literasi kemudian netralitas aparatur dan kebebasan pers.
Ada 2 (dua) hal yang sudah dilakukan, kalau dari AJI sudah membuat Pedoman Peliputan Pemilu, mendorong perusahaan media supaya tidak dikuasai politikus atau Parpol, independent dan tidak ada intervensi.

“AJI secara Keorganisasian sedang berupaya dengan masyarakat sipil lainnya, akan membuat pemantauan khusus terkait pemilu, kemudian akan membuka posko pengaduan bilamana ada potensi kecurangan pemilu, dengan harapan akan menjadi barang bukti terkait berbagai laporan yang AJI kumpulkan”. Tegas Ketua Umum AJI. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *