Oleh : Rindi Yani
Rute baru Transjabodetabek yang menghubungkan Terminal Baranangsiang, Bogor dengan Halte Blok M, Jakarta Selatan, resmi beroperasi pada Senin (05/6/2025). Kehadiran rute ini menawarkan solusi alternatif transportasi publik yang lebih efisien, ekonomis, dan praktis bagi masyarakat antarkota.
Sejak pagi hari, antrean penumpang tampak mulai terbentuk di Halte Cidangiang. Mereka menunggu kedatangan armada Transjabodetabek rute P11 (Bogor–Blok M) yang kini menjadi alternatif perjalanan dengan tarif hanya Rp 3.500 per perjalanan.
Layanan Transjabodetabek ini disambut positif oleh warga Bogor yang selama ini bergantung pada moda transportasi pribadi maupun KRL (Kereta Api Listrik). Banyak di antara mereka mengaku terbantu karena tidak perlu lagi menghadapi kemacetan dan berpindah-pindah moda transportasi umum.
Efisien Waktu
Kabar gembira bagi para pengguna yang mengakses layanan moda transportasi TransJakarta. Terutama bagi mereka yang bekerja di Jakarta. Wiraswasta, Dina mengatakan kebijakan ini sangat mempermudah ia dalam mengatur waktu perjalanan dan menghemat tenaga tanpa harus berpindah jalur untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir.
“Rute Bogor-Blok M ini sangat mempermudah saya dalam perjalanan menuju Halte Kejaksaan Agung. Jika saya menggunakan moda transportasi KRL harus transit di stasiun Manggarai menuju tujuan akhir dan biasanya sangat padat dipenuhi penumpang,” ujar Dina saat menunggu kedatangan moda transportasi bus di halte Cidangiang, Senin (23/06/2025)
Ia menegaskan moda transportasi bus ini lebih efisien secara waktu, dan tenaga, serta akses transportasi publik yang praktis. Sehingga memberi kenyamanan dan keamanan bagi setiap pengguna layanan Transjakarta ini.
“Secara waktu lebih cepat karena armada bus melintas setiap 20 menit sekali, lebih efisien tanpa harus transit kereta lagi, dan lebih nyaman karena tidak terlalu berdesak-desakan dengan para penumpang lain seperti KRL,” ujarnya.
Dina menambahkan, banyaknya para pengguna transportasi publik ini diharapkan adanya perubahan waktu yang lebih efisien lagi dari ketentuan sebelumnya agar masyarakat Bogor lebih menikmati perjalanan dengan waktu tempuh yang lebih singkat tanpa antrean yang panjang.
“Saya harap ada pengurangan waktu dari ketentuan sebelumnya bus tiba setiap 20 menit sekali bisa lebih cepat waktunya agar tidak terlalu padat penumpang,” ujar Dina.
Efisiensi Biaya
Pelajar, Jihan menyampaikan Transjakarta rute baru Blok M-Bogor sangat menguntungkan, terutama dari segi efisiensi biaya dan kenyamanan perjalanan. Sebelumnya, ia harus menggunakan KRL dan melakukan beberapa kali transit untuk mencapai tujuan.
Kini, hadirnya rute langsung dari Blok M-Bogor. Jihan dapat menikmati perjalanan tanpa perlu berpindah moda transportasi.
“Dulu harus naik KRL dan turun lagi. Sekarang ada Transjabodetabek jadi tidak ribet,” ujar Jihan.
Menurut Jihan, para pekerja yang beraktivitas di sepanjang jalur rute ini adalah pihak yang paling diuntungkan dengan hadirnya layanan ini. Mereka kini memiliki alternatif perjalanan yang lebih ekonomis dan efisien.
Jihan menuturkan bahwa ia menggunakan layanan ini untuk keperluan rekreasi, khususnya saat masa liburan sekolah. Ia biasa naik dari Halte Cidangiang jika berangkat dari Bogor, dan turun di Halte terminal Baranangsiang. Ketika berangkat dari Jakarta, ia langsung menaiki bus dari Halte Blok M.
“Kalau yang kerja tentu yang paling diuntungkan. Soalnya rute ini lewat banyak halte yang mereka lewati juga,” tambahnya.
Dari segi tarif, Jihan menyebutkan bahwa harga tiket dari Blok M-Bogor hanya sebesar Rp 3.500. Biaya ini jauh lebih terjangkau dibanding moda transportasi lain yang memerlukan beberapa kali transit.
“Biaya lebih murah, lebih efisien untuk sampai ke destinasi tujuan tanpa harus transit seperti KRL hanya membayar sebesar Rp 3.500 per perjalanan”, ujar Jihan.
Jihan menyarankan agar pihak pengelola menambah jumlah unit bus. Ia berharap layanan ini terus berkembang agar dapat menampung lebih banyak penumpang, khususnya pada masa liburan dan akhir pekan.
“Semoga unitnya ditambah, biar nggak numpuk dan tetap nyaman,” ungkapnya.
Transjabodetabek ini menjadi pilihan alternatif bagi warga Bogor sehingga menjadi moda transportasi yang sangat digemari karena menawarkan tarif yang terjangkau, jalur khusus untuk menghindari kemacetan, serta jaringan rute menuju Jakarta.
Transjabodetabek rute Bogor–Blok M tentu mendapat sambutan positif dari para penumpang. Bagi warga Bogor merasa sangat terbantu dengan hadirnya layanan ini, terutama bagi mereka yang bekerja di Jakarta.
Pramudi, menyatakan bahwa kehadiran rute ini membuat pengeluaran menjadi lebih ekonomis dan perjalanan terasa lebih praktis.
“Menurut saya bagus ya, apalagi untuk yang domisilinya di Bogor dan kerjanya di Jakarta. Ini sangat membantu sekali, jadi lebih irit ongkos,” ujar Pramudi.
Ia menuturkan bahwa sejak hari pertama rute ini dibuka, antusiasme masyarakat sudah tinggi. Ia mengamati bahwa penumpang terlihat mulai mengenal rute dan menikmati perjalanan, bahkan sambil menghafal jalur pemberhentian.
“Dari awal juga sudah ramai. Apalagi kalau udah campur sama orang yang kerja, pasti penuh. Apalagi di jam-jam sibuk pagi hari,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Halte Blok M adalah titik penjemputan paling ramai. Para penumpang mengantre di Halte Blok M, terutama mereka yang sudah lanjut usia yang ingin mendapatkan tempat duduk. Jika untuk para pekerja di setiap titik pemberhentian halte pasti ada.
“Sementara ini saya memperhatikan banyak yang naik dari Blok M, apalagi yang sudah lansia. Mereka pasti ingin duduk, jadi buru-buru naik dari sana. Kalau yang kerja mah rata di semua halte,” tambahnya.
Untuk penumpang dari arah Bogor, ia menyebut Halte Cidangiang menjadi titik keberangkatan paling ramai. Hal ini karena banyak penumpang yang ingin mengamankan tempat duduk di awal perjalanan.
“Kalau dari arah Bogor-Blok M, biasanya paling ramai di Halte Cidangiang. Mereka pengen duduk, soalnya jauh kan perjalanannya,” ujar Pramudi.
Ia menjelaskan perjalanan akan di tempuh selama 90 hingga 100 menit tergantung kondisi lalu lintas.
“Waktu tempuh bisa bervariasi tergantung kondisi kemacetannya. Kalau perjalanan lancar bisa 90 menit. Tapi kalau macet bisa 100 menit,” ujar Pramudi.
Pramudi menyampaikan bahwa meski jarak tempuh jauh, tarif yang dikenakan sangat terjangkau. Menurutnya, harga Rp 3.500 untuk perjalanan dari Bogor ke Jakarta adalah sesuatu yang luar biasa.
“Dulu mau ke Bogor aja mesti keluarin banyak uang buat ongkos. Sekarang cukup Rp 3.500 udah bisa sampai mana-mana,” ujar Pramudi.
Meski demikian, ia mengakui bahwa ada sejumlah tantangan, seperti kemacetan dan kondisi cuaca. Namun, ia menyambut positif pengalaman ini karena bisa mengenal daerah-daerah yang sebelumnya jarang ia kunjungi.
“Saya jadi tahu daerah Sentul, daerah-daerah yang dulu nggak sempat dikunjungi. Kalau nggak bawa bus di rute ini, ya nggak bakal tahu,” katanya.
Ia juga berharap agar ke depannya, layanan Transjabodetabek dapat meningkatkan kapasitas armada bus, memenuhi standar pelayanan, kebersihan, kenyamanan, dan keamanan. Penempatan dan penambahan halte yang strategis untuk titik naik-turun penumpang masih perlu dibenahi.
“Harapannya ke depan memperbanyak jumlah unit armada bus, tempat naik turunnya bisa lebih aman, bersih. Soalnya di Bogor itu tempatnya sempit, susah buat nurunin penumpang. Kadang penumpang harus jalan jauh,” ungkapnya.
Kehadiran rute Transjabodetabek Bogor–Blok M diharapkan dapat menjadi solusi konkret dalam mengatasi persoalan mobilitas masyarakat Bogor. Pemerintah pun dituntut untuk terus memperluas jangkauan layanan dan menjaga kualitas transportasi publik agar manfaatnya benar-benar dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan warga Jabodetabek.