Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Mahasiswa Muslim Maluku (DPP Al-Mulk) turut menyikapi aksi tawuran antar geng Seroja dan Tanggul Pojok yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah. Aksi tawuran itu menimbulkan korban jiwa salah seorang siswa G (16) kelas 11 SMK Negeri 4 Kota Semarang. belakangan diketahui korbani turut terlibat dalam aksi tawuran tersebut.
Menurut Fauzan Ohorella, Ketua Umum Al-Mulk dia turut berduka cita atas meninggalnya siswa G (16) yang menjadi korban dalam aksi tawuran itu.
“Kami turut berduka atas tragedi tawuran di Semarang, yang sebabkan korban jiwa dari kalangan siswa SMK Negeri 4 Semarang.”
“Tindakan anggota polri menurut saya itu tindakan dalam situasi Overmacht, yang melihat kondisinya sudah terancam oleh para pelaku tawuran itu.’ Ujar Fauzan Ohorella (26/11/2024)
Menurut penjelasan Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar Ketika kejadian, lanjut Irwan, ada anggota polisi yang sedang perjalanan pulang menggunakan motor. Ketika melihat keributan, anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang itu hendak melerai.
Namun menurut dia anggota tersebut justru diserang hingga mengeluarkan tembakan peringatan hingga akhirnya menembak ke korban.
“Ketika dua geng ini melakukan tawuran, muncul anggota polisi, kemudian dilakukan upaya melerai, namun ternyata anggota polisi dilakukan penyerangan hingga dilakukan tindakan tegas,” ujar Irwan.
Mantan pengurus LKBHMI PB HMI itu juga menambahkan, bahwa aksi tawuran tidak melihat prestasi individu siapapun atau apa latar belakang dari pelaku tawuran. Karena menurut dia, aksi tawuran ini adalah ajakan dan siapa yang di ajak itu tidak melihat soal itu.
“Hemat saya, aksi tawuran ini terjadi diluar jam sekolah dan melibatkan geng-geng. Bisa jadi, korban ini di ajak oleh teman dari gengnya sehingga dia bisa terlibat dalam aksi tawuran ini.”
Sebagai penutup, Fauzan juga membandingkan situasi jika korban adalah anggota polisi yang sedang ingin pulang itu. Mungkin tidak viral kaya begini.
“Ya menurut saya ini fakta. Coba kalau anggota polisi yang lerai aksi tawuran itu jadi korban, mungkin tidak se-viral ini” {.}