Bogor | Ketua Umum Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA), Rizqi Fathul Hakim, mendukung langkah Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro untuk memberantas segala bentuk tindakan premanisme yang membuat keresahan masyarakat di Kabupaten Bogor.
Baru-baru ini ada kasus yang menjadi sorotan publik, dimana seorang Ketua RW bernama Hari Mulyana alias Jepang (45) diduga mengacungkan sebilah golok kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Leuwisadeng Kabupaten Bogor.
Ketika diperiksa Polisi, Jepang mengaku hal tersebut dilakukan karena ia merasa tidak dilayani dengan baik ketika ingin berobat ke Puskesmas tersebut.
“Jadi (diduga) ada keterlibatan salah satu ormas, hari ini saya periksa semua. Kalau memang dia (anggota ormas) terlibat akan saya lakukan proses dan akan saya lakukan penahanan,” kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, Senin (29/4/2024).
“Di video (viral) itu ada enam orang yang terlihat dan saya akan periksa semua hari ini, dan kalau terbukti terlibat tindak pidana yang lain kita akan lakukan penyidikan dan penahanan,” imbuhnya.
Rizqi Fathul Hakim, Ketum PB INSPIRA menyayangkan kejadian tersebut. Pasalnya seorang Ketua RW yang harusnya dapat menjadi teladan bagi warganya, justru malah berbuat hal demikian.
“Kami menyayangkan hal tersebut bisa terjadi, seharusnya sekelas Ketua RW itu dapat menggunakan komunikasi yang lebih baik dan dengan cara yang baik pula, tidak perlu sampai mengacungkan sebilah golok seperti itu,” kata Rizqi.
“Perintah Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit jelas kok berantas segala bentuk tindakan premanisme. Kami mengapresiasi langkah Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dan jajaran Satreskrim Polres Bogor yang dengan sigap langsung meringkus pelaku pengancaman terhadap nakes dengan menggunakan sebilah golok tersebut,” ungkapnya.
