Jakarta – Ketua Umum Badan Koordinasi Inisiator Perjuangan Ide Rakyat DKI Jakarta (Badko INSPIRA DKI Jakarta), Imam Maksum Amrullah, mengapresiasi langkah cepat Polda Metro Jaya beserta jajarannya dalam menangani tragedi ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, pada Jum’at (7/11/2025).
Imam menilai aparat penegak hukum telah bergerak cepat dalam pengamanan lokasi, dengan mengumpulkan bukti serta mengidentifikasi terduga pelaku. Ia menyebut tindakan tersebut menunjukkan kinerja Polri yang profesional.
“Respons cepat Polda Metro Jaya sangat penting untuk menjaga ketenangan publik dan mencegah informasi yang menyimpang.” Ujar Imam dalam keterangannya, Jum’at (14/11/2025).
Selain memberi apresiasi, Imam pun mengingatkan agar proses hukum tetap dijalankan secara tuntas. Ia meminta aparat penegak hukum segera mengungkap motif dan asal bahan peledak, mengingat pelaku masih di bawah umur.
“Penegakan hukum penting dilakukan, di sisi lain pencegahan melalui pembinaan terhadap pelaku juga sangat penting. Pun sekolah perlu meningkatkan edukasi, mitigasi, dan deteksi dini.” Pungkasnya.
Aktivis kepemudaan itu juga menilai kemudahan akses terhadap informasi dan bahan berbahaya menuntut semua pihak agar lebih waspada. Imam mengajak kepada guru, orang tua, dan aparat penegak hukum untuk lebih aktif mengawasi lingkungan anak.
Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta itu terjadi saat siswa dan guru sedang melaksanakan ibadah Salat Jum’at berjama’ah. Dua ledakan terdengar, salah satunya saat khutbah berlangsung. Beberapa orang mengalami luka bakar dan terkena serpihan.
Imam berharap, Polri dan instansi terkait saling bekerjasama dalam menangani tragedi ini dengan menjaga transparansi dan profesionalitas. Melindungi anak yang berhadapan dengan hukum, serta memperkuat keamanan dan ketertiban masyarakat khususnya di lingkungan pendidikan.
Menurutnya, penanganan cepat kasus ini menjadi bukti profesionalitas Polri khususnya Polda Metro Jaya dalam momentum memperkuat soliditas dan keberpihakan Polri kepada masyarakat membutuhkan dengan respons cepatnya terhadap insiden di lingkungan pendidikan tersebut.





