PCNU Kota Bogor Gelar Konferensi Cabang ke-9, Inilah Sosok Terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah dan Rais Syuriah Periode 2025-2030

Kota Bogor – Sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) tidak lepas dari peristiwa-peristiwa penting yang melibatkan para kiai pesantren terkemuka pada awal abad ke-20. Dilansir dari NU Online, salah satu momen bersejarah adalah ketika KH As’ad Syamsul Arifin dari Situbondo mengantarkan tasbih dari KH Cholil Bangkalan kepada KH Muhammad Hasyim Asy’ari di Tebuireng pada tahun 1925. Tasbih tersebut menjadi simbol persetujuan spiritual untuk mendirikan jam’iyyah (organisasi) yang kemudian dikenal sebagai NU.

KH Cholil Bangkalan, melalui KH As’ad, menyampaikan pesan penting dengan melantunkan dua Asmaul Husna, “Ya Jabbar, Ya Qahhar,” yang diulang tiga kali. Mendengar lantunan tersebut, KH Hasyim Asy’ari menyatakan bahwa Allah SWT telah memberikan izin untuk mendirikan jam’iyyah. Momen ini menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah berdirinya NU.

KH Wahab Chasbullah, salah satu tokoh penting NU, mengusulkan pembentukan Komite Hijaz pada Januari 1926 untuk merespons masalah ini. Komite Hijaz inilah yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya NU pada 31 Januari 1926 atau 16 Rajab 1344 H.

Nama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) diusulkan oleh KH Mas Alwi bin Abdul Aziz, dan tanggal 31 Januari 1926 atau 16 Rajab 1344 H ditetapkan sebagai hari lahir NU. Organisasi ini didirikan tidak hanya untuk menjawab tantangan keagamaan, tetapi juga untuk menjaga warisan kebudayaan Islam yang telah diperjuangkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor resmi menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke-9 pada Rabu (26/2) di Pondok Pesantren Salafiyah Terpadu Al-Um Pagentongan. Acara yang dibuka dengan pembacaan basmalah dan pemukulan bedug ini dihadiri oleh Ketua PBNU Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan, KH. Muhammad Faisal, serta sejumlah tokoh NU Kota Bogor. Konfercab ini menjadi momen penting untuk menentukan arah kepemimpinan PCNU Kota Bogor ke depan yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali.

Hasil dari Konfercab ke-9 menetapkan KH. Muhtadin Mukhlis Shobir sebagai Rais Syuriah dan Ir. H. Edi Nurrohman, M.M. sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Bogor untuk periode 2025-2030. Kedua sosok ini diharapkan dapat membawa PCNU Kota Bogor menuju kemajuan yang lebih baik, dengan tetap menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang menjadi ciri khas NU.

Konfercab ke-9 PCNU Kota Bogor ini tidak hanya menjadi ajang regenerasi kepemimpinan, tetapi juga momentum untuk memperkuat peran NU dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia dan berdaya saing. Dengan kepemimpinan baru ini, PCNU Kota Bogor siap menghadapi tantangan zaman sambil tetap menjaga warisan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendiri NU.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *