Sekolah Drone Mapping 2025: Tingkatkan Kapasitas Mahasiswa di Bidang Teknologi Drone

BOGOR – Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB sukses menyelenggarakan Sekolah Drone Mapping 2025 pada 25–29 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi ajang pelatihan sekaligus pembekalan bagi mahasiswa dan masyarakat dalam pemanfaatan teknologi drone untuk pertanian, kehutanan, perikanan, hingga smart farming.

Pelatihan ini menghadirkan enam narasumber utama dari berbagai bidang keahlian. Dr. Wahyu Iskandar, S.Hut., M.Agr. membuka sesi dengan materi Introduction to Drone Technology yang mengupas perkembangan teknologi drone dan peluang penerapannya di sektor agromaritim.

Selanjutnya, Surya Akbar Putra, S.Hut. memaparkan Drone Application for Carbon Offset yang menekankan pemanfaatan drone untuk mitigasi perubahan iklim. Fathan Aldi Rivai, S.P. menyampaikan materi Drone Regulation and Safety Guidelines untuk memastikan penggunaan drone sesuai regulasi dan standar keamanan.

Tiga narasumber baru turut memperkaya materi pelatihan tahun ini. Supriyanto, S.TP., M.Kom., Ph.D. membawakan Drone in Smart Farming & Precision Agriculture yang berfokus pada pemanfaatan drone untuk pertanian presisi. Dr. Beginner Subhan, S.Pi., M.Si. memberikan wawasan tentang Drone Introduction in Fisheries Field untuk sektor perikanan, sementara Siti Yuri Nurazijah memaparkan Fundamental Drone Operation sebagai dasar keterampilan pengoperasian drone yang aman dan efektif.

Kegiatan ini diikuti oleh 100 mahasiswa, 10 peserta dari masyarakat, serta melibatkan dua desa, yakni Desa Benteng dan Desa Bojongjengkol. Selama lima hari pelatihan, para peserta mendapatkan pengalaman praktik menerbangkan drone secara langsung di bawah bimbingan instruktur profesional dan dosen berkompeten di bidang drone mapping.

Sebagai bentuk apresiasi, 10 peserta terbaik mendapat kesempatan mengikuti pelatihan sertifikasi Sekolah Drone 2025 yang bekerja sama dengan PT Drone Edutech, sehingga peserta dapat memperoleh pengakuan profesional di bidang pengoperasian drone.

Nur Fajrirahmawati, Supervisor Kewirausahaan Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal untuk mencetak generasi profesional di bidang teknologi drone. “Sekolah Drone 2025 menjadi awal bagi mahasiswa untuk meningkatkan kapasitas dalam melatih dan mempelajari drone di semua lini, baik pertanian, kehutanan, maupun perikanan,” ujarnya.

Antusiasme peserta terlihat tinggi selama pelatihan berlangsung. Diskusi interaktif antara narasumber dan peserta membuktikan bahwa teknologi drone semakin diminati dan memiliki prospek luas dalam mendukung pertanian presisi dan pembangunan berkelanjutan.

Melalui Sekolah Drone Mapping 2025, IPB berharap lahir mahasiswa-mahasiswa yang kompeten dalam pengelolaan drone mapping, sehingga mampu menjawab tantangan inovasi teknologi di sektor agromaritim Indonesia.

Pos terkait