BOGOR KOTA – Pengurus Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (INSPIRA) Cabang Bogor mendesak Kapolresta Bogor Kota, Kombes Eko Prasetyo, untuk mempercepat penyelesaian kasus pembunuhan Andriana Yubelia Noven Cahya, siswi SMK di Bogor, yang belum ada perkembangan selama enam tahun. Desakan ini mengemuka lantaran kasus tersebut dinilai memiliki bukti rekaman CCTV yang hingga kini belum ditindaklanjuti tuntas oleh aparat.
Yogi Ariananda, Ketua Umum INSPIRA Cabang Bogor, menegaskan bahwa lambatnya penyidikan ini patut dipertanyakan. “Penyelesaian Kasus pembunuhan Noven tidak mencerminkan komitmen terhadap keadilan. Sudah enam tahun keluarga korban menunggu, tetapi hasilnya nihil,” tegas Yogi dalam keterangan resmi, Selasa (06/05/2025). Ia meminta Kapolresta Bogor Kota segera mengoptimalkan seluruh sumber daya untuk mengungkap pelaku.
Tekanan semakin menguat setelah Yohanes Bosco Wijanarko, ayah Noven, membeberkan bahwa kasus anaknya justru lebih jelas dibandingkan kasus Vina di Cirebon yang telah terungkap. “Ada CCTV saat pembunuhan anak saya. Awalnya rekaman buram, tapi kemudian muncul versi lebih jelas yang menangkap penampakan pelaku,” ujar Yohanes. Menurutnya, polisi seharusnya mampu bekerja lebih cepat mengingat bukti visual tersebut.
Yogi kembali menyoroti disparitas penanganan kedua kasus. “Kasus Vina minim bukti, tapi bisa diungkap. Sementara Noven punya rekaman CCTV, malah terabaikan. Ini menunjukkan ketidakseriusan. INSPIRA meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengevaluasi kinerja Polresta Bogor Kota dalam kasus pembunuhan Noven yang belum terungkap sampai 6 tahun ini” tandasnya.
Upaya kepolisian menggandeng FBI untuk identifikasi pelaku lewat digital forensik juga dinilai gagal memberi terobosan. Meski alat canggih digunakan, identitas pelaku penusukan Noven di sekitar Jalan Suryakencana, Bogor, pada 2019 itu tetap misterius. Padahal, polisi telah memeriksa 28 saksi, termasuk rekan sekolah dan warga sekitar lokasi kejadian. Namun, tidak satu pun keterangan mengarah pada pelaku.
“Kami mendapatkan restu dari PB INSPIRA untuk melakukan aksi unjuk rasa di depan Mabes Polri dan Polresta Bogor Kota, bahkan kami siap meminta keadilan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menggelar unjuk rasa depan Istana Negara,” tambah Yogi.
Yohanes menambahkan, keluarga telah kehilangan kepercayaan terhadap proses hukum. “Jika kasus Vina bisa selesai tanpa CCTV, mengapa Noven tidak? Kami butuh keadilan, bukan janji,” katanya lirih. Ia berharap Kapolresta segera mempublikasikan perkembangan terbaru untuk meredam spekulasi publik.